Powered By Blogger

Kamis, 28 Oktober 2010

"Kau dan Anganku"

senyumanmu
inginkanku
tuk terus memujimu
dan wajahmu
haruskan aku
tuk terus mengingatmu

kembalilah . . .
dalam hangatmu
dan lelaplah

bermimpilah . . .
tunggu cintaku
kan disana

kemilaumu
membuatku
tuk ingin membelaimu
dan hatimu
buat hatiku
tuk terus memilihmu

kujadikanmu . . .
mimpi indahku
di lelapku

menggapaimu . . .
dgn cintaku
di anganku

maaf ku bukan yang kau damba . . .
namun ku terus berusaha . . .
untuk hilangkan keraguan . . .
akan semua kekurangan . . .

Belajarlah dari seekor "Cicak"

para cicak di dinding
kalian tak pernah mengerti
bahwa betapa kagumnya diriku akan kalian
untuk menyambung nyawa kalian
kalian terus mencari makanan kalian
padahal makanan kalian berterbangan
sedangkan kalian tak memiliki sayap untuk terbang seperti mereka
tak hanya makanan kalian yang berterbangan,
namun para manusia terus berusaha mengeliminasi makanan kalian
dgn berbagai cara mereka, dari penggunaan obat pembasmi serangga,
raket listrik, sampai memukulnya satu persatu hingga mati dan masih banyak teknologi yang mereka punya
belum lagi serangga lain yang berusaha memangsa makanan kalian
namun apa ?
kalian tetap terus berusaha tuk mencari makanan kalian
kalian tak memiliki lidah yg panjang untuk menangkap makanan kalian
kalian tak mempunyai warna yg menyamarkan diri kalian disekitar kalian untuk mengelabui mangsa kalian, kalian tak memiliki jaring untuk menangkap makanan kalian
kalian tak memiliki racun untuk membunuh mangsa kalian
kalian tak mempunyai taring dan cakar untuk menumbangkan makanan kalian
hanya bermodalkan kaki yang dapat melekat dilangit-langit dan dinding, sudah cukup membuat kalian mendapatkan rezeki yang disediakan oleh Tuhan
dan lihat . . .
hingga saat ini kalian tak jua punah, kalian masih tetap bertahan di alam ini

namun lihat manusia yang ukurannya
berpuluh-puluh kali lipat dari seekor cicak dan memiliki akal lebih dari cicak
yang amat mudah berputus asa,
mudah mengeluh, malas
dan sifat-sifat jelek lainnya yg dimiliki oleh mereka
dan manusia tak pernah sadar akan itu semua
seharusnya manusia harus lebih banyak belajar dari seekor " cicak "

jadi masihkah kau beranggapan bahwa Tuhan tak adil ?



"Widhas Mulya Watanaji"

"Donut and Coffe"

Cinta . . .

ck . . . =_=

sudah tak ingin lg ku jd pujangga
yg stiap hrinya menuliskan cinta
namun sulit membuang semua
semua kebiasaan lama
menulis puisi becorak rasa
senang, sedih, bahagia dan luka
karena cinta ku dibuat berbeda
ku bkn lg ku yg lama
entah raga yg baru ini hina atw dewasa
Tuhan apakah ciptaanmu ini berharga ?
ku tak lagi sama
seperti air susu tercampur setetes nila
aku rindu diriku yang lama
diriku yg selalu dipenuhi gelak tawa
aku tak mengrti dgn ini semua
apakah diri ini berubah menjadi lbh baik ?
apakah menjadi lbh kuat ?
atau saking kuatnya sehingga diri ini pun tak sanggup mengendalikannya ?
kehidupanku yg baru
apakah ini jalan yg terang ?
jalan yg tenang ?
namun sekarang ku merasa hampa
kosong tak memiliki suatu yg bisa ku cinta
hanya gitar dan motor yg bsa membwt ku hidup
ntah smpai kpn mereka akan setia
benda mati yg tak mungkin menjadi nyata
benda yg tak berjiwa
benda yg tak bernyawa
hanya bisa bersuara
menemani aku di tengah kesunyianku
tapi tetap mereka berbeda
aku butuh manusia
tak perlu dewa
hanya butuh manusia
manusia biasa
yg rela menarik tanganku
keluar dari kehampaan
menuju keramaian
membuat diriku menjadi berarti dan pnuh warna
sebelum habis waktuku
habis nafasku
habis suaraku
sebelum ku ditimbun tanah
bawalah aku bermain bersamamu
bermain dgn orang yg memberiku makna
makna kehidupan
sebelum ku menghadapNya


"Donut and Coffe"

Rabu, 27 Oktober 2010

"Nyanyian untuk Kawanku"

saat bersama dirimu
sungguh senangnya hatiku
bisa tertawa denganmu
sungguh bahagia diriku
o... o... kawanku
o... o... kawanku
o... o... kawanku
o... o... kawanku
tidur di atas tikarmu
dengar kentutmu yang bau
hirup bersama dirimu
sungguh bebasnya jiwaku
o... o... kawanku
o... o... kawanku
o... o... kawanku
o... o... kawanku

oh... bernyanyi bersama
dirimu wahai sahabatku
menyatu di dinginnya malam
bersama terangnya rembulan

hangatnya minum kopi di gelas
dari sebuah kulkas yang panas
selalu muter-muter ga jelas
menikmati udara yang lepas
(2x)
oh... bernyanyi bersama
dirimu wahai sahabatku
menyatu di dinginnya malam
bersama terangnya rembulan

hangatnya minum kopi di gelas
dari sebuah kulkas yang panas
selalu muter-muter ga jelas
menikmati udara yang lepas
(2x)
ko . . . pi . . . di gelas
ko . . . pi . . . yang panas
ter . . . ta . . . wa . . . ga jelas
ter . . . ta . . . wa . . . yang lepas
(2x)
hahaha . . .
wah hong kopinya pait nih ?
hahaha . . .